Kalau soal merk sih bisa apa saja, asal standar mutunya jelas, bertanggung jawab, dan minimal ada JASO FC, API TC, dan atau ISO L-EGC cukup bagus melindungi piston dan ringnya, dinding silinder, kruk as, dan bagian yg bergesekan lainnya namun mengakibatkan kerak yang cukup tipis dan asapnya jg lumayan tipis. dan yang terpenting jangan gonta ganti merk oli karena lapisan film dr oli sbelumya belum tentu menerima lapisan film dari merk oli yg baru. hehee
kalau mau yg lebih bagus lg yg standarnya JASO FD, API TD, dan atau ISO L-EGD namun harganya min 70rban. dan sebaiknya cukup yang semi syntethic atau synthetic blend saja, karena yg full synthethic aka 100% synthethic (100rb keatas) akan mengakibatkan ruang bakar kotor pd mesin 2 tak yang standar dan suhu mesinnya lebih adem dibandingkan mesin 2tak berperforma tinggi. namun dengan syarat produsen oli tsb tidak asal dalam pencantuman standar olinya.hehee
saya pernah baca di tabloid otomotif sekitar tahun 2004 atau 2005 bahwa hal diatas pernah diuji di tabloid tersebut. memang sih oli samping full synthethic ibarat kata lapisan filmnya ibarat jala yg rapat dan tahan sobek menutupi permukaan logam yg bergesekan namun sisa pembakarannya akan tebal pd mesin yang tidak berperforma tinggi karena oli tsb akan mulai terbakar (baru akan lho) diatas suhu 270 derajat celcius sedangkan oli semi synthethic aka synthethic blend baru terbakar pd suhu diatas 70 derajat celcius.
nahh kebayang kan kalo vespa kita msh standar tp coba2 pk yg full Synthethic.
selain tu faktor yang gak kalah penting adalah keberadaan additif yg bernama “DILUENT” yg kerjanya sebagai penggabung bensin dan oli agar tercampur sempura tanpa diaduk. yah mirip2 kayak sabun yang mampu menyatukan air dngn minyak. hehee
keberadaan ni zat mudah diketahuinya, caranya isi botol bening dengan bensin secukupnya lalu tuangkan oli samping kedalamnya dengan perbandingan 2-2,5% atau 20-25 ml oli samping tiap liternya. perhatikan dengan seksama proses kelarutan oli sampingnya, jika amat cepat larut tanpa dikocok berarti produk tsb pasti ada diluentnya.
namun pd produk oli racing alias for competition use only (200rb keatas per liternya), rata2 mengandung “Castor Oil (bukan Castrol)” alias minyak jarak seperti merk Castrol A747, shell Racing,Blandzald Gold, dan seabrek oli racing lainnya. oli racing sulit tercampur sempurna dengan bensin sehingga wajib dikocok dan seusai balap sema jeroan baik blok silinder hingga crancaseyang terlumasi oli itu hrs dibersihkan karena castor oil bakal berkerak keras atau lengket bagai gum (seperti permen karet).
namun hal nomor satu yg wajib diingat adalah semua uang yang kita belanjakan akan melayang sia-sia jika ternyata oli yg kita beli ternyata palsu.dan bahaya kerusakan mesin akan mengintai. heheee
smoga bisa membantu.
#g13
#g13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar