Halaman

Selasa, 22 Januari 2013

vespa: dikutuk selalu "GAYA"



Vespa antik adalah kendaraan yang sulit, unik, sekaligus keren. Disebut sulit, karena memang sulit untuk bisa memerolehnya. Takjarang para kolektor vespa antik harus memburunya berbulan-bulan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dengan harapan pemiliknya mau melepaskan dengan harga yang terjangkau.
Vespa antik juga sangat unik, baik dari segi desain, dan bentuk penampilan, sehingga antara satu vespa dengan vespa lainnya hampir tidak ada yang sama penampilannya. Vespa jenis apa sajakah yang tergolong antik itu? Dan apa yang membuatnya menjadi antik? Berikut ini pembahasannya.
Jenis-jenis Vespa Antik
1. Vespa Antik V 98
V 98, inilah nama bekennya. Vespa antik ini diproduksi tahun 1946 ini hanya ada 18079 unit di seluruh dunia. Vespa antik nan klasik ini menggunakan fork depan yang mengadopsi roda pesawat terbang, dengan posisi di sebelah kiri ban depan. Mesinnya masih bersilinder 98 cc dan mampu maksimal melaju dengan kecepatan 75 km/jam.
V 98 tergolong vespa antik yang irit, karena hanya menggunakan bensin dengan perbandingan 3 : 100, yang artinya hanya membutuhkan 3 liter bensin untuk setiap perjalanan 100 km. Vespa 98 ini memang diproduksi sebagai pionir Vespa modern di kemudian hari. Pada saat V 98 ini diluncurkan pertama kalinya publik langsung jatuh hati karena desainnya yang unik serta harganya yang ekonomis tanpa mengesampingkan faktor kenyamanan dan keamanan.
Pada tahun kedua produksinya di tahun 1947 sebanyak 18.079 unit vespa V 98 lagi-lagi ludes diserbu pembeli. Saat ini sisa V 98 masih bisa ditemukan di tangan kolektor vespa antik fanatik di berbagai penjuru dunia.
2. Jenis Vespa Antik V 125 
Setelah sukses dengan peluncuran V 98, tahun berikutnya yaitu 1948 V 125 dijual ke pasaran. Vespa antik ini merupakan pengembangan dari model V98, hal ini terlihat dari bentuk body, head lamp dan stang yang mirip dengan pendahulunya, V 98, namun dengan kapasitas mesin 125 cc, lebih besar dari V 98. Forknya pun berpindah tempat, bila sebelumnya ada di sebelah kiri, maka V 125 ada di sebelah kanan roda depan. Sambutan masyarakatpun cukup positip, terbukti dengan produksinya yang mencapai 104096 unit dalam waktu dua tahun yaitu 1948 sampai 1950.
3. Vespa Antik – Vespa Congo
Ada beberapa fakta unik di balik Vespa Congo ini. Pertama Vespa Congo adalah satu-satunya jenis Vespa yang tidak diproduksi oleh negara Italia, melainkan Jerman. Kedua, Vespa antik ini telah menggunakan bahan baku berupa plat baja yang keras, sehingga lebih kuat dibandingkan seri vespa sebelumnya. Ketiga Vespa ini disebut ”Congo” karena memang dijadikan kendaraan pasukan perdamaian PBB yang bertugas di negara Congo yang pada saat itu dilanda perang, termasuk tentara dari Indonesia.
Karena dijadikan kendaraan militer, Vespa Congo memiliki tingkat kelengkapan yang lebih baik dari Vespa keluaran sebelumnya. Produksi Vespa antik Congo ini lumayan lama yaitu dari rentang tahun 1958 hingga 1963. Keunikan berikutnya, pada waktu digunakan oleh tentara PBB di Congo, Vespa ini diberi warna dan kapasitas mesin yang berbeda-beda sesuai dengan pangkat kemiliteran.
Contoh, Vespa warna hijau bermesin 150 cc digunakan oleh tentara yang pangkatnya lebih tinggi. Vespa yang berwarna biru dan kuning 125 cc digunakan untuk tentara dengan pangkat yang lebih rendah. Aneh bukan?
4. Vespa Antik – Vespa GL
GL merupakan kependekan dari Gran Lusso, mungkin diambil dari nama desainernya. Vespa antik yang pertama kali diproduksi tahun 1963 ini hadir dengan perubahan penampilan yang cukup signifikan. Salah satunya pada model stang handlebar dengan bentuk trapesium yang terbuka pada bagian bawahnya, sehingga dapat memudahkan saat mengatur kabel-kabel gas serta kopling.
Selain itu Vespa Gl ini bermesin besar 150 cc, dengan nuansa revolusioner yang terlihat pada bagian fender (sayap depan ), spakbor dan boks di kiri kanannya yang berbentuk kotak. Selain itu Vespa antik tipe GL ini dihiasi oleh striping melengkung dengan bahan alumunium di bagian kiri dan kanan spakbor dan boksnya.
Komunitas Vespa Antik Terbesar di Indonesia – VAC
Nah, setelah Anda mengenal beberapa jenis Vespa antik yang masih ada dan digunakan sampai saat ini, ada baiknya Anda juga mengenal klub Vespa antik terbesar dan terhebat yang masih eksis hingga saat ini, yaitu Vespa Antique Club atau disingkat VAC. Apa, bagaimana dan siapa VAC itu? Ikutilah ulasannya berikut ini.
Sejarah Berdirinya Klub Vespa Antik VAC
Bagi Anda penggemar Vespa antik terutama yang berdomisili di Bandung, pasti sudah pernah mendengar VAC atau Vespa Antique Club. VAC adalah komunitas tempat berkumpulnya para penggemar, penggila dan kolektor Vespa antik. Perkumpulan ini didirikan tepat pada hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1993 di Bandung, dengan para tokoh pendirinya antara lain Dodo Suhendar, Drs. Solehudin, SH, Franky Rahmat, Acep Rachmat.
Sebaran Anggota Klub Vespa Antik VAC
VAC adalah salah satu dari sedikit komunitas Vespa antik yang mampu bertahan selama 18 tahun. Apa yang mampu membuat VAC eksis selama itu? Sama halnya dengan komunitas Vespa antik lainnya, awalnya yang dilakukan sekadar kumpul-kumpul dan touring. Namun, dengan bertambah banyaknya jumlah anggota yang sebagian besar adalah orang-orang yang memiliki kreativitas di bidang otomotif pula, maka VAC mulai dikenal di evet-event otomotif Kota Bandung dan sekitarnya.
Bahkan saat ini tercatat banyak anggota VAC yang berasal dari luar kota Bandung seperti DKI Jakarta, Banten, Padang, Batu Raja, Lubuk Linggau, Lampung dan lain-lain.
Kontribusi Positif Klub Vespa Antik VAC
Selain itu, klub Vespa antik ini juga mampu memberikan kontribusi positif baik kepada masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti memberi santunan kepada korban bencana alam, mengirimkan langsung para relawan VAC ke lokasi bencana, melakukan kerjabakti membersihkan sungai di Bandung, melakukan penghijauan dengan menanam ratusan pohon, dan menjadi duta antinarkoba bekerja sama dengan kepolisian.
Dengan beragam kegiatan yang dilakukan oleh VAC ini, maka masyarakat pun semakin mengenal dan bersimpati. Hal ini terlihat dari beragamnya latar belakang para anggota klub Vespa antik ini, ada yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri, anggota TNI/Polri, buruh, guru, dan lain-lain.
Dengan bergamnya latar belakang anggotanya tersebut justru membuat VAC makin eksis, karena dapat mengelola dan memaksimalkan seluruh sumber daya anggotanya.
Klub Vespa Antik VAC Memecahkan Rekor MURI
Tahun 2002 silam, VAC berhasil masuk Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) pada saat sejumlah anggotanya yang berasal dari Padang berhasil mencapai puncak Gunung Merapi dengan mengendarai vespa antik! Padahal tak mudah untuk mendaki gunung, apalagi Gunung Merapi yang sangat terjal tersebut dan hebatnya lagi hanya dengan mengendarai Vespa antik. Luar biasa.
Tak cukup sampai di situ, prestasi membanggakan tersebut diulangi kembali oleh VAC pada 2006 di Jakarta. Pada waktu itu VAC berhasil mengumpulkan ribuan Vespa dari berbagai kota di Indonesia untuk dibariskan berjejer ratusan meter hingga memenuhi jalan. Padahal bukan perkara mudah mengumpulkan ribuan motor ke satu tempat.
Hal tersebut membuktikan bahwa VAC adalah sebuah komunitas pecinta Vespa antik yang solid dan saking fenomenalnya, banyak pecinta Vespa antik dari berbagai penjuru dunia seperti Singapura, Australia, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Finlandia, dan sudah barang tentu, Italia, negara produsen Vespa tahu keberadaan VAC ini. Untuk pencapaian kedua prestasi tersebut, Jaya Suprana dari pihak MURI sampai-sampai memberikan penghargaan khusus kepada VAC.
Kehadiran para pecinta Vespa antik asing ke Jakarta pada event tersebut juga memberikan keberkahan tersendiri bagi komunitas pecinta Vespa antik khusunya VAC, karena dengan demikian maka terjalin komunikasi antar sesama pecinta Vespa antik. Sehingga mereka bisa saling bertukar informasi mengenai kegiatan-kegiatan otomotif atau bertukar sparepart Vespa antik yang memang yang sulit didapat di Indonesia.
Sumber Foto: www.facebook.com
Sumber Artikel: www.anneahira.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar